Belajar,  Manajemen

Bagaimana Konsultan Bekerja

Konsultan dapat bekerja mengikuti transaksi jual beli pada umumnya dengan waktu yang relatif singkat. Klien menyampaikan kebutuhannya, kemudian konsultan langsung memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan klien tersebut. Pekerjaan pun selesai. Namun, untuk hal-hal yang melibatkan pekerjaan dengan ruang lingkup cukup besar, proses transaksi jual beli mungkin diselesaikan dalam waktu yang relatif panjang.

Ketika transaksi jual beli diselesaikan dengan waktu yang relatif panjang, prosesnya dapat dijabarkan seperti gambar di bawah ini. (Silakan klik untuk gambar yang lebih besar)

Berdasarkan gambar di atas, bagaimana konsultan bekerja dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Mengidentifikasi masalah.
    Konsultan akan memulai dengan melakukan analisis bagaimana kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan. Dengan demikian, kesenjangannya (gap) dapat diketahui.
    Bahasan tentang masalah yang lebih mendalam dapat ditemui pada link ini.
  2. Menyusun alternatif solusi.
    Berdasarkan gap yang diketahui, kemudian dikaji apa yang mungkin menjadi solusi, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan beberapa alternatif solusi. Dalam beberapa kasus, menyusun solusi menjadi tantangan tersendiri. Konsultan diharapkan mampu mempertimbangkan urgensi dan dampak dari solusi yang disusun.
  3. Menentukan solusi.
    Jika alternatif solusi sudah didapatkan, pilih solusi yang akan dieksekusi. Pada kondisi tertentu, memungkinkan untuk mengombinasikan berbagai alternatif solusi.
  4. Menyusun metodologi sesuai solusi yang ditentukan.
    Solusi yang sudah ditentukan dapat dilakukan dengan baik apabila langkah-langkah pengerjaannya disusun dengan baik. Terlebih jika dilengkapi dengan input-proses-output-metode untuk masing-masing langkah tersebut. Hal inilah yang dimaksud dengan metodologi yang harus disusun oleh konsultan.
  5. Menganalisis kebutuhan sumber daya.
    Berdasarkan langkah-langkah yang sudah dijabarkan pada poin ke-4, konsultan dapat mengetahui sumber daya yang akan digunakan. Sumber daya tersebut dapat berupa jumlah orang, peralatan/ kelengkapan/ fasilitas, dan lamanya waktu pengerjaan.
  6. Menentukan anggaran.
    Dari poin ke-5, konsultan dapat menghitung berapa banyak biaya yang dibutuhkan.
  7. Menyepakati keseluruhan solusi, metodologi, sumber daya, dan anggaran.
    Pada tahap ini, konsultan dan klien akan menyepakati poin-poin sebelumnya. Tahap ini biasanya disebut dengan tahap negosiasi.
  8. Melaksanakan hasil kesepakatan.
    Setelah proses negosiasi selesai, kemudian pekerjaan pun dapat mulai dikerjakan oleh konsultan.

Baiklah, semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda. Terima kasih sudah mampir …
🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *