Sekilas Info Tentang ISO 9000
DEFINISI
ISO… Sebuah kata yang sepertinya sering didengar, tetapi belum tentu dipahami dengan baik. Jadi, apakah yang dimaksud dengan ISO? ISO berasal dari bahasa Yunani, yaitu isos. Isos artinya ‘sama/ equal’. Awalan iso- ada banyak dalam bahasa Yunani, salah satunya adalah ‘isonomy’ yang berarti kesamaan dari hukum, atau dari orang di depan hukum.
JENIS-JENIS ISO
ISO ditetapkan oleh International Organization for Standarization yang berpusat di Geneva, Swiss. Nah, ini dia salah kaprah yang biasanya kita temui. Dikiranya ISO itu merupakan kependekan dari International Organization for Standarization… hueeheheheee.. ISO menjadi standar internasional yang diakui lebih dari 150 negara di dunia. Banyak sekali ragam ISO yang ada di dunia ini, yaitu:
- ISO 9000 –> quality management
- ISO 14000 –> environmental management
- ISO 3166 –> country code
- ISO 26000 –> social responsibility
- ISO 50001 –> energy management
- ISO 31000 –> risk management
- ISO 22000 –> food safety management
- ISO 27001 –> information security management
- ISO 20121 –> sustainable event
Nah, pada kesempatan ini saya akan berfokus membahas ISO 9001 yang merupakan bagian dari ISO 9000.
ISO 9001
ISO 9001 merupakan bagian dari ISO 9000, yaitu tentang quality management atau dalam bahasa indonesia biasanya disebut manajemen mutu atau manajemen kualitas. Bahkan sekarang berkembang konsep total quality management atau manajemen mutu/kualitas terpadu. Dalam ISO 9000 ada beberapa standar lagi, yaitu ISO 9001, ISO 9002, ISO 9003. Mana yang kita pilih? gambar di bawah ini cukup untuk menjelaskan.
Ketika sebuah organisasi menerapkan ISO 9001, apa maksudnya? apa artinya? Ketika sebuah organisasi menerapkan ISO 9001, artinya proses dalam organisasi tersebut sudah memiliki sistem dengan standar yang dapat dijaga konsistensinya dan memiliki manajemen yang baik dimana proses tersebut dijaga oleh para pejabat sistem manajemen mutu tersebut. Nah, yang salah kaprah adalah ISO 9001 dikait-kaitkan dengan produk tertentu sehingga menjadi standar produk. Sekali lagi, itu salah kaprah.. Bukan produknya yang di sertifikasi, tetapi prosesnya.
Oke.. semoga bermanfaat…
🙂