Soft Skill

Gaya Komunikasi

Halo..

Kali ini saya akan membahas tentang gaya komunikasi. Ternyata, baik disadari atau pun tidak, masing-masing orang memiliki gaya dalam berkomunikasi yang dominan pada gaya tertentu. Gaya komunikasi tersebut, yaitu:

  • Asertif
  • Bersemangat
  • Penuh perhatian
  • Akurat.

Masing-masing gaya komunikasi tersebut memiliki ciri khas. Anda dapat mengetahui gaya komunikasi masing-masing diri sendiri melalui alat penilaian komunikasi (communication assessment tool (CAT)). CAT berisi beberapa pertanyaan yang harus dijawab, setelah itu dihitung skor berdasarkan jawaban yang diisi sebelumnya. Skor tersebut akan menunjukkan gaya dominan seseorang dalam berkomunikasi. Saya mencoba merangkum ciri khas masing-masing gaya komunikasi melalui gambar di bawah ini.

Gaya berkomunikasiGambar di atas memiliki 4 kuadran yang menggambarkan gaya komunikasi. Gaya komunikasi asertif cenderung berfokus pada tugas dan sangat senang sekali menjadi pusat perhatian serta menunjukkan karakter orang-orang yang supel. Sementara itu, gaya komunikasi penuh perhatian cenderung berfokus pada manusia dan tidak suka tampil kedepan (menarik diri). Gaya komunikasi antara asertif dan penuh perhatian merupakan dua gaya yang bertentangan.

Nah, berikutnya jika Anda menyadari bahwa misalnya Anda memiliki gaya komunikasi asertif, kemudian berhadapan dengan orang yang memiliki gaya komunikasi penuh perhatian, apa yang harus dilakukan? Maka tugas berikutnya adalah masing-masing orang harus mengatur kadar sesuai gaya komunikasi lawan bicara, atau dengan kata lain masing-masing kita harus menyesuaikan “frekuensi” gaya berkomunikasi.

Hal yang sama juga terjadi dengan gaya komunikasi bersemangat dan akurat (lihat gambar: dua gaya komunikasi berlawanan). Begitu pun antara gaya komunikasi asertif dan bersemangat. Hanya saja gaya komunikasi asertif dan bersemangat memiliki persamaan, yaitu cenderung suka menjadi pusat perhatian serta menunjukkan karakter orang-orang yang supel. Perbedaannya, kalau gaya komunikasi asertif cenderung berfokus pada tugas, sementara gaya komunikasi bersemangat cenderung berfokus pada manusia (cenderung tidak suka jika terlalu berbicara tentang tugas/pekerjaan terus menerus).

Oke, setelah membaca tulisan ini diharapkan ketika kita berbicara dengan orang lain, maka kita bisa mengira-ngira gaya komunikasi lawan bicara kita, kemudian kita menyesuaikan “frekuensi” gaya komunikasi sesuai gaya komunikasi lawan bicara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *