SDM,  Soft Skill

Indikator Perilaku Manajerial

Bagi Anda yang pernah belajar tentang standar kompetensi, maka Anda akan mengenal berbagai istilah. Mulai dari soft competency, hard competency, knowledge, hard skill, soft skill, attitude, core competency, managerial/ leadership competency, bahkan job specific competency. Itu istilah dalam bahasa Inggris, belum lagi kalau istilah tersebut diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia, maka akan semakin banyak istilah yang akan ditemui. Walau pun demikian, istilah-istilah tersebut terkadang ada yang memiliki maksud yang mirip bahkan sama.

Dalam tulisan ini, saya akan fokus membahas tentang indikator perilaku manajerial yang merupakan indikator dari managerial/ leadership competency yang saya sebutkan di atas. Apa itu kompetensi manajerial/ kepemimpinan (managerial/ leadership competency)? Kompetensi manajerial/ kepemimpinan adalah kompetensi perilaku yang harus dimiliki oleh orang-orang yang menduduki jabatan atau fungsi manajerial/ kepemimpinan di dalam organisasi.

Apa saja kompetensinya? Berbagai kompetensi dapat menjadi referensi, diantaranya adalah kompetensi yang ada di dalam buku Competence at Work yang ditulis oleh Lyle M. Spencer, Jr., PhD dan Signe M. Spencer. Di dalam buku tersebut ada 20 kompetensi yang bisa menjadi referensi dalam menyusun standar kompetensi. Di dalam buku tersebut juga dijelaskan kompetensi berdasarkan kelompok (cluster) kompetensinya, yaitu:

  • Achievement and action
  • Helping and human service
  • The impact and influence cluster
  • Managerial
  • Cognitive
  • Personal Effectiveness

Dari kompetensi manajerial/ kepemimpinan tersebut, saya akan fokus membahas kelompok kompetensi managerial. Kelompok kompetensi manajerial memiliki beberapa kompetensi, yaitu:

  1. Developing others
  2. Directiveness: assertiveness and use of positional power
  3. Teamwork and cooperation
  4. Team leadership

Nah, masing-masing kompetensi tersebut memiliki indikator perilaku kompetensi yang menandakan seseorang sudah bersikap sesuai dengan kompetensi tersebut. Berikut ini adalah indikator perilaku kompetensi pada kelompok kompetensi manajerial.

  1. Developing others

    • Menunjukkan harapan positif terhadap orang lain, bahkan dalam kasus yang “sulit”. Mempercayai bahwa orang lain ingin dan dapat belajar.
    • Memberikan arahan atau demonstrasi dengan alasan atau dasar pemikiran dimasukkan sebagai strategi pelatihan.
    • Memberikan umpan balik negatif dalam berperilaku dari pada hal yang bersifat pribadi, dan mengungkapkan harapan positif untuk kinerja masa depan atau memberikan saran individu untuk perbaikan.
    • Mengidentifikasi pelatihan atau pengembangan yang dibutuhkan dan merancang atau membangun program serta atau bahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
    • Mendelegasikan tugas atau tanggung jawab untuk tujuan pengembangan terhadap orang lain.


  2. Directiveness: assertiveness and use of positional power

    • Menghadapi orang lain secara terbuka dan langsung tentang masalah kinerja.
    • Secara sepihak menetapkan standar; menuntut kinerja tinggi, kualitas, atau sumber daya;
    • Dengan sungguh-sungguh mengatakan “tidak” pada permintaan yang tidak beralasan, atau menetapkan batas bagi orang lain dalam berperilaku.
    • Memberikan arahan yang detail, menugaskan untuk menyelesaikan pekerjaan atau untuk membebaskan diri sendiri untuk prioritas yang lebih tinggi.


  3. Teamwork and cooperation

    • Meminta ide dan pendapat orang lain untuk membantu dalam membentuk keputusan atau perencanaan.
    • Menjaga agar semua orang mendapatkan informasi tentang proses dalam kelompok, membagi semua informasi yang relevan dan berguna.
    • Menunjukkan ekpektasi yang positif dari orang lain.
    • Memberikan kredit kepada orang lain dihadapan orang banyak atas prestasi yang dicapai.
    • Mendorong dan memberdayakan orang lain, membuat mereka merasa kuat dan penting.


  4. Team leadership

    • Menginformasikan orang: memungkinkan orang yang terkena dampak dari suatu keputusan, tahu apa yang terjadi.
    • Melakukan usaha tertentu secara pribadi untuk memperlakukan semua anggota grup secara adil.
    • Menggunakan strategi yang rumit untuk mempromosikan semangat tim dan produktivitas (keputusan mempekerjakan dan memecat, penugasan tim, pelatihan lintas bidang, dan lain-lain).
    • Memastikan kebutuhan praktis kelompok terpenuhi. Tingkat ini biasanya terlihat dalam situasi seperti militer dan pabrik, tetapi juga diterapkan untuk memperoleh sumber daya yang kurang nyata bagi bawahan profesional atau manajerial.
    • Memastikan bahwa orang lain mengikuti visi, misi, tujuan, agenda, situasi, arah dan kebijakan pemimpin.

Oke, itulah beberapa indikator perilaku yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kompetensi yang baik pada kelompok kompetensi manajerial. Namun, jika dikupas lebih jauh akan ada tingkatan (level) kompetensi pada masing-masing kompetensi tersebut.

Terima kasih sudah mampir ya..

Semoga bermanfaat..

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *